Blogger templates

WELCOME EVERYONE ^^ Join and Enjoy :) Twitter: @12ik11 Instagram: e.rahadian11 Email: Nara_erik@yahoo.co.id Thank You... \(^^)/

Tuesday, January 12, 2016

Psikologi manajemen analisis jurnal THE SHAPE OF THE RELATIONSHIP BETWEEN SALARY AND JOB SATISFICATION: A FIELD STUDY

Judul Jurnal : THE SHAPE OF THE RELATIONSHIP BETWEEN SALARY AND JOB SATISFICATION: A FIELD STUDY
Peneliti : Dr Marwan T. Al-Zoubi
Nama Jurnal : FAR EAST JOURNAL OF PSYCHOLOGY AND BUSSINESS
Tahun : 2012
Bulan : Juni
Vol : 7
No : -
Hal : 1-12
Variabel : Variable Dependent: Kepuasan Kerja. Variable Independent: Range Gaji & Demografi.
Pengukuran : 1. Skala yang di kembangkan oleh Sheffield's Institute. 2. Kuesioner
Hipotesis : jumlah gaji merupakan salah satu variabel katalis dan bukan penentu utama
kepuasan kerja, Gaji dapat mempengaruhi kepuasan kerja jika karakter pekerjaan lain positif dan memuaskan
Teori : Jurnal ini menggunakan Teori (yang berkaitan dengan kepuasan kerja): Gender dan Umur (Mesh'al, 2001; Tansel, 2006), Masa Kerja dan Tingkat Pendidikan (Zhanh, Lam & Baum, 1999; Laura, et al. 2010), Tingkat Pendapatan (Oshagbemi, 2000; Bender & Heywood, 2004; Janes & Sloane, 2007), Gaji merupakan Variabel kedua dan pengaruhnya terbatas jika kualitas kerja tidak memuaskan (Brown et al, 2007), Kenaikan Pangkat lebih mempengaruhi kepuasan kerja di bandingkan dengan Gaji (Shields and Ward 2001), Merasa Tidak Adil (Bender and Heywood, 2004), Umur dan Gaji serta Kepuasan Kerja (Clarke, Oswald & Warr, 1996)
Sampel : Jurnal ini menggunakan 858 Pekerja Private dan Public jordanian organization termasuk diantaranya, Managers, profesionals, Technician & Associate Professionals, Clerks, Service & Sales Workers, Planet & Machine Operators serta Pekerja dasar

Analisis Jurnal : Jurnal ini mengkaji mengenai hubungan antara gaji dan kepuasan kerja, menggunakan alat ukur berupa skala serta kuesioner dan menghasilkan kesimpulan bahwa gaji bukan penentu utama dalam kepuasan kerja.

            Berdasarkan data yang diketahui, jurnal ini cenderung memenuhi berbagai kriteria jurnal yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal yang baik dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam suatu kajian ilmiah.

Psikologi manajemen analisis junal Pengaruh Job Enrichment Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi dan Komitment Organisasi PT Fajar Surya Wisesa

Judul Jurnal : Pengaruh Job Enrichment Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi dan Komitment Organisasi PT Fajar Surya Wisesa
Peneliti : Francisca Hermawan
Nama Jurnal : -
Tahun : 2012
Bulan : Agustus
Vol : 16
No : 2
Hal : -
Variabel : Job Enrichment (Independent), Kepuasan Kerja, Motivasi, dan Komitmen Organisasi (Dependent).
Pengukuran : Skala Likert
Hipotesis :
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Job enrichment berpengaruh terhadap kepuasan kerja
H2 : Job enrichment berpengaruh terhadap motivasi
H3 : Job enrichment berpengaruh terhadap komitmen organisasi
H4 : Job enrichment berpengaruh terhadap kepuasan keja, motivasi, dan komitmen organisasi
Teori :
Job enrichment merupakan perluasan rancangan tugas untuk memberi arti lebih dan memberikan kepuasan kerja dengan cara melibatkan karyawan dengan pekerjaan perencanaan, penyelenggaran organisasi dan pengawasan pekerjaan. Robbins dan Judge (2009:273), menyatakan bahwa pekerjaan yang diperkaya mengatur tugas-tugas sedemikian rupa sehingga memungkinkan karyawan menyelesaikan aktivitas, meningkatkan kebebasan dan tanggung jawab karyawan, dan memberikan umpan balik sehingga individu dapat menilai dan memperbaiki kinerja mereka sendiri.
Kepuasan kerja adalah : suatu pernyataan emosional yang positif atau menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian terhadap pekerjaan atau pengalaman kerja, sehingga mempunyai peranan penting terhadap prestasi kerja karyawan (Luthans, 2006:243). Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan.
Motivasi menurut Robbins dan Judge (2009:222), merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Job enrichment merupakan untuk memotivasi karyawan dengan memberi mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka.
Komitmen organisasi menurut Steers adalah rasa identifikasi (kepercayaan kepada nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh pegawai terhadap organisasinya (Steers dalam Sopiah, 2008:152).

Sampel : 65 Karyawan di PT Fajar Surya Wisesa (Convenience Sampling)

Monday, January 11, 2016

Psikologi Manajemen Analisis Jurnal "Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja"

Judul Jurnal : Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja
Peneliti : Fajar Apriani
Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi
Tahun : 2009       
Bulan : Januari – April
Vol : 16
No : 1
Hal : 13-17
Variabel : Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan (Independent), Efektivitas Kerja (Dependent).
Pengukuran : Perhitungan rumus pengukuran strata
Hipotesis : Kompetensi dan kepemimpinan mendasari munculnya motivasi pada diri seseorang dalam bekerja yang kemudian tentunya akan mempengaruhi peningkatan efektivitas organisasi.
Teori :
Kompetensi adalah kombinasi kecakapan (skills), kemampuan (abilities), dan pengetahuan (knowledge) yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas spesifik (National Postsecondary Education Cooperative, 2002).

Sejumlah pakar menjelaskan kompetensi merupakan seperangkat perilaku atau perbuatan seseorang yang meliputi kemampuan umum, keterampilan dan pengetahuan tentang kebijaksanaan, aturan dan pedoman pelaksanaan tugas, dapat diamati dan diteliti (Crunkilton, 1984 ; Mulyasa, 2004), McAshan, 1989 ; Mulyasa, 2004), (Hersey dan Blanchar, 1995).

Ada lima macam kebutuhan yang bersama-sama membentuk suatu hierarki kebutuhan, meliputi kebutuhan fisik, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia; kebutuhan akan rasa aman, adalah kebutuhan untuk terlepas dari bahaya fisik dan rasa takut; kebutuhan sosial atau afiliasi, adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan mencari hubungan yang bermakna; kebutuhan penghargaan, adalah kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya; kebutuhan aktualisasi diri, adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya (Maslow, 1943; Moekijat, 1999).

Kepemimpinan adalah suatu proses menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi karena memiliki kekuasaan, kewibawaan dan kemampuan, agar bekerja dalam suasana moralitas yang tinggi dengan penuh semangat dapat menyelesaikan pekerjaannya masingmasing sesuai hasil yang diharapkan (Salam, 2002).

Menurut Silalahi (2002), kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun kelompok agar melakukan aktivitas dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

Masih terkait dengan kepemimpinan, dikemukakan oleh Rainey dan Steinbauer (1999), bahwa perilaku eksternal seperti agen otonomi yang menerapkan misinya, yaitu misi yang tinggi, kuat dan perilaku kepemimpinan tertentu, dapat memperbesar beberapa bentuk motivasi seseorang dalam organisasi, seperti motivasi terhadap tugas, motivasi terhadap misi maupun motivasi sebagai pelayan publik, yang kesemuanya harus saling terhubung dalam rangka mencapai efektivitas (Hardjo, 2005).

Motivasi (Hariandja, 2002), seseorang dalam menentukan besarnya usaha yang diberikan pada suatu pekerjaan, disamping dipengaruhi oleh kebutuhan dari dalam diri, juga dipengaruhi oleh aspek-aspek eksternal pada lingkungan kerja (Vroom, 1964; Lee, 2007).

Sampel : 42 Dosen Universitas Mulawarman