Blogger templates

WELCOME EVERYONE ^^ Join and Enjoy :) Twitter: @12ik11 Instagram: e.rahadian11 Email: Nara_erik@yahoo.co.id Thank You... \(^^)/

Wednesday, April 2, 2014

Ilmu alamiah dasar "Perkembangan alam pikiran manusia" dan Metode ilmiah

A.Perkembangan Alam Pikiran Manusia

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. mengapa demikian? karena manusia di beri akal pikiran yang sehat dan sempurna untuk berfikir dan melakukan sesuatu hal yang baik. tetapi manusia juga pasti mempunyai kekurangan seperti keterbatasan fisik. walau manusia mempunyai kekurangan, tetap manusia dapat berhasil mengatasi sesuatu karena manusia memiliki akal yang baik daripada makhluk lainnya. manusia juga lebih mudah untuk beradaptasi di lingkungannya. karena itu alam pikiran manusia dapat berkembangdengan kemampuan berfikir dan bernalar. pengetahuan dan semakin maju menyebabkan manusia rasa ingin tahunya semakin berkembang. dari rasa ingin tahu tersebut membuat pengetahuan manusia semakin bertambah. manusia juga memiliki rasa tidak puas dengan pengetahuan yang ia miliki, rasa ingin tahu itu yang tidak dimiliki makhluk lainnya. manusia diberi akal untuk mencari pengetahuan dan terus menggali lebih dalam dan melakukannya. manusia terus menerus mengembangkan pengetahuannya. menjadikan pengetahuannya semakin bertambah. Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka juga berusaha untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik. jadi alam pikiran manusia dapat berkembang dengan baik karena kemampuan manusia berfikir dan bernalar serta keingintahuannya terhadap pengetahuan semakin besar dan rasa tidak puas dengan pengetahuan yang dimiliki.



B. Metode ilmiah




a. Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektivitas, konsisten, dan sistematik.


b. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut :


1) Perumusan masalah; yang dimaksud dengan masalah di sini adalah merupakan pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.


2) Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu perny ataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu observasi atau eksperimentasi.


3) Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.


4) Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.


Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah diuji secara empiris.


c. keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah


1. keterbatasan


Metode ilmiah dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah. Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan. Kita mengetahui pula bahwa pancaindera kita juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta atau fenomena, sehingga kesimpulan yang diambil dari fakta-fakta yang keliru itu juga akan keliru. Jadi, kemungkinan keliru dari suatu kesimpulan ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah atau dengan kata lain kebenaran ilmu pengetahuan termasuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bersifattentatif. Artinya, suatu pendapat yang disimpulkan dengan menggunakan metode ilmiah diakui sebagai “benar” selama belum ada pendapat baru yang dapat menolak kesimpulan itu. Sebaliknya, apabila telah ditemukan kebenaran ilmiah yang dapat menolak kebenaran terdahulu maka pendapat terbarulah yang diakui sebagai kebenaran, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa saja berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Tidak demikian halnya dengan pengetahuan yang didapat dari wahyu illahi. Kebenaran dari pengetahuan ini bersifat mutlak, artinya tidak akan berubah sepanjang masa.


Metode ilmiah memang tidak sanggup menjangkau untuk menguji adanya Tuhan; metode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan berkenaan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan.


2. Keunggulan


Seperti telah dijelaskan di muka ciri khas ilmu pengetahuan (termasuk IPA) yang sifatnya objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum itu akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji sebagai berikut :


a) Mencintai kebenaran yang objektif, bersikap adil, dan itu semua akan menjurus ke arah hidup yang bahagia.


b) Menyadari bahwa kebanaran itu tidak absolut; hal ini dapat menjurus ke arah mencari kebenaran itu terus menerus.


c) Dengan ilmu pengetahuan, orang lalu tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan karena segala sesuatu di alam semesta ini terjadi melalui suatu proses yang teratur.


d) Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak. Ilmu pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sangat membantu pola kehidupan kita.


e) Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak berpikir secara prasangka, tetapi berpikir secara terbuka atau objektif, suka menerima pendapat orang lain atau bersikap toleran.


f) Metode ilmiah bimbingan kita untuk tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.


g) Metode ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis, teliti dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.




No comments:

Post a Comment